KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan Sterilisasi dan Peyiapan Alat ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap
laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai apa dan bagaimana sterilisasi dalam laboratorium itu sendiri. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga
laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Makassar,
September 2014
Kelompok III
Kelompok III
DAFTAR ISI
Sampul
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………….1
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………..........2
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………3
I.1.
Latar Belakang………………………………………………………………………...3
I.2
Maksud dan Tujuan Percobaan………………………………………………………...3
I.3
Prinsip Percobaan……………………………………………………………………...3
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………….4
II.1
Landasan Teori…………………………………………………………..……………4
BAB
III METODE KERJA…………………………………………………………...…..7
III.1
Alat dan Bahan……………………………………………………………………….7
III.2
Cara Kerja……………………………………………………………………………7
BAB
IV PEMBAHASAN………………………………………………………………...8
IV.1
Hasil Pengamatan………………………………………………………….…...……8
IV.2
Pembahasan…………………………………………………………………...……..8
BAB
V PENUTUP…………………………………………………………………..……9
V.1
Kesimpulan…………………………………………………………………………...9
V.2
Saran…………………………………………………………………………………..9
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………10
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sterilisasi ialah suatu usaha untuk
membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala macam kehidupan, terutama
kehidupan mikroorganisme. Dalam praktikum sterilisasi alat-alat, bahan, serta
media, dilakukan dengan banyak cara, yaitu secara fisika (misalnya dengan
pemanasan, penyinaran) secara kimiawi (misalnya dengan desinfektan) dan secara
mekanik (misalnya secara penyaringan).
Cara sterilisasi yang dipakai
tergantung pada macam dan sifat alat atau bahan yang akan disterlisasikan
(misalnya ketahanan terhadap panas, bentuk media: padat, cair, dan lain-lain.
I.2 Maksud dan Tujuan
Percobaan
I.2.1
Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini
adalah:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan sterilisasi.
2. Untuk
mengetahui cara-cara sterilisasi.
3. Untuk
mengetahui alat-alat yang perlu disterilisasikan.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui penyiapan alat, cara sterilisasi
alat dan bahan praktikum.
I.3
Prinsip Percobaan
Dapat memahami pengertian dari sterilisasi, cara-cara
sterilisasi, serta prinsip kerja dari sterilisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Landasan
Teori
Pengertian
Sterilisasi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk
meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam meneliti
mikroorganisme diperlukan teknik atau cara–cara khusus untuk mempelajarinya
serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik
sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang
akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat–alat yang berhubungan
dengan penelitian untuk memudahkan dalam melakukan penelitian.
Hal terpenting untuk bekerja pada
laboratorium mikrobiologi adalah penyiapan alat dan bahan. Penyiapan alat
meliputi pencucian, pengeringan, pengemasan, dan sterilisasi. Sterilisasi dalam
hal ini bersifat mutlak, sehingga penyiapan alat sterilisasi tidak dapat
dipisahkan. Sterilisasi merupakan Metode praktis yang dirancang untuk
membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya,
yang nyata dari kepentingan dasar di banyak keadaan. Jenis dari mikroorganisme
sangat berbeda dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba, dan
lebih banyak lagi, afek yang praktis dari agen ini pada adanya keadaan
nyatayang sangat besar dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Banyak yang akan
bertahan, contohnya, pada cuaca tertentu organisme memiliki kulit, pada
beberapa tubuh zat cair atau pada udara, Air, makanan, kotoran, atau ruangan
berdebu. Caranya harus dirubah, oleh karena itu, dengan masalah nyata. Hal ini
tidak mungkin, bagaimanapun pada garis besarnya tentunya prinsip dasar digaris
bawahi pada umumnya digunakan cara untuk memusnahkan dan mengontrol kehidupan
mikroba.
Cara-cara sterilisasi
1. Secara
fisika
a. Sterilisasi
dengan pemijaran
Cara ini
terutama dipakai untuk sterilisasi alat-alat yang tidak rusak oleh api seperti alat-alat
dari logam, misalnya ose, pinset, pisau, gunting, vaccinostil, dan lain-lain.
Alat-alat tersebut dibakar di atas nyala api lampus spiritus atau gas hingga
memijar
b. Sterilisasi
dengan udara panas dan kering
Cara ini dipakai
untuk mensterilisasikan alat-alat gelas seperti enlemeyer, cawan petri, tabung
reaksi, labu ukur, gelas takar, dan lain-lain. Sterilisasi ini dilakukan dengan
incubator atau oven, yang suhunya dapat diatur sampai 180 derajat lama
sterilisasi 1-2 jam pada suhu 160 derajat sampai 180 derajat atau 11-24 jam
pada suhu 110 derajat sampai 120 derajat. Perlu diperhatikan juga bahwa
sterilisasi tergantung dari jumlah alat yang disterilkan dengan ketahanan alat
terhadap panas.
c. Sterilisasi
dengan uap air panas bertekanan
Sterlisasi cara
ini merupakan sterilisasi yang palinga baik kerana adanya tekanan akan
memudahkan penetrasi panas ke dalam badan sel bakteri. Alat yang digunakan
untuk sterilisasi ini adalah autoklaf, yang dapat mencapai suhu lebih 120
derajat C dengan tekanan 2 atm atau lebih. sterilisasi ini dikakukan pada suhu
110-120 derajat tekanan 1-2 atm selama 10-20 menit.
d. Sterilisasi
dengan air mendidih
Yang dapat
disterilkan dengan alat ini hanyalah alat-alat yang tidak rusak oleh panasnya
air, misalnya gunting, pinset, pisau, spoit, spoit kaca dan jarumnya.
Sterilisasi dilakukan dengan menggodok sampai 100 derajat C (mendidih) selama
minimal 15 menit.
e. Sterilisasi
dengan penyinaran
Cahaya-cahaya
dengan panjang gelombang pendek mempunyai daya bunuh terhadap mikroba secara
ionisasi-radiasi, seperti cahaya ultraviolet, sinar UV, sinar rontgen, sinar
cosmos, dan lain-lain. Sterilisasi untuk ruangan isolasi, cubicum, selain
setiap kali disterilkan dengan bahan desinfektan saat tidak terpakai dianjurkan
dipasang lampu ultraviolet.
2. Secara
Kimiawi
Beberapa
zat-zat yang dapat bersifat sebagai desinfektan atau antiseptic antara lain
garam-garam logam berat, fenol, dan senyawa sejenis lisol, formaldehid,
alcohol, iodium, klor, zat warna, sulfonamide, detergen, dan antibiotic.
3. Secara
Mekanik
Sterilisasi
cairan yang sangat peka terhadap pemanasan (misalnya serum darah, toksin, dan
lain-lain) atau yang relative tidak tahan panas tinggi ( misalnya media yang
mengandung gula). Begitu juga bahan-bahan yang labil seperti air garam
fisiologis, larutan buffer, bahan yang mengandung natrium bikarbonat, tidak
dapat disterilkan dengan pemanasan. Untuk sterilisasinya dapat digunakan
saringan atau filter bakteri.
Beberapa
filter bakteri adalah :
1. Berkeield
filter
2. Chamberland
filter
3. Sintered
glass filter
4. Seitz
filter (filter abses)
5. Milipore
virus
BAB III
METODE KERJA
III.1
Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
·
Cawan petri
·
Spoit
·
Gelas beker 500 ml
·
Autoklaf
·
Autoklaf digital
·
Neraca analitik
·
Batang pengaduk
·
Sendok tanduk
·
Gelas ukur
III.1.2 Bahan
·
Aquades
·
Kertas bekas
·
Kapas
·
Aluminium foil
III.2
Cara Kerja
1. Disiapkan
alat-alat yang akan disterilisasikan, seperti cawan petri, gelas ukur, gelas
beker, dan batang pengaduk.
2. Dicuci
menggunakan sabun hingga bersih.
3. Dikeringkan
lalu dibungkus menggunakan kertas bekas.
4. Dimasukkan
ke dalam oven untuk disterilisasikan.
5. Diatur
suhu oven senilai 160 derajat dan ditunggu hingga 2 jam.
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1
Hasil Pengamatan
No
|
Alat
|
Keterangan
|
1.
|
Autoklaf
|
Autoklaf adalah alat sterilisasi untuk alat
dan medium kultur jaringan. Suhunya 121oC, tekanan uap 15 selama
15 menit
|
2.
|
Gelas ukur
|
Gelas ukur digunakan untuk menakar air suling
dan bahan kimia yang akan digunakan.
|
3.
|
Gelas piala
|
Alat ini digunakan untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air
suling dalam pembuatan medium
|
4.
|
Aluminium foil
|
foil berfungsi untuk menutup botol kultur
|
5.
|
Cawan petri
|
Alat ini digunakan untuk tempat eksplan
|
6.
|
Kertas Pembungkus
|
kertas digunakanuntuk membungkus alat-alat yang akan di
sterilisasi
|
IV.2 Pembahasan
Fungsi alat yang
disterilisasikan adalah untuk menghindari adanya mikroorganisme yang masih
terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena adanya mikroorganisme
menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh kembangkan bakteri yang belum benar-benar
steril. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan
tersebut bebas dari mikrobia, baik dalam bentuk vegetative ataupun spora. Suatu
benda atau substansi hanya dapat dikatakan steril atau tidak steril,
tidak akan pernah mungkin ada setengah steril atau hampir steril. Untuk
sterilisasi alat dan medium juga digunakan sterilisasi dengan mengunakan alat
yang disebut autoclave. Sterilisasi dilakukan untuk membunuh bakteri dan
cendawan yang melekat pada eksplan maupun pada alat serta bahan yang digunakan
dalam penanaman eksplan (Fardiaz 1992: 4).
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil
praktikum mengenai sterilisasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
·
Sterilisasi alat dilakukan pada alat-alat seperti beaker
glass, batang pengaduk, gelas ukur, dan cawan petri, sebaiknya sebelum
disterilisasi peralatan dicuci dengan detergen kemudian dibilas dengan aquades
dan dikeringkan. Kemudian dibungkus dengan kertas merang dan dimsukkan ke dalam
oven untuk disterilisasikan.
·
Temperatur yang digunakan untuk sterilasasi alat-alat dengan
oven yakni 180°C selama 2 jam.
·
Fungsi sterilisasikan sendiri adalah untuk menghindari adanya
mikroorganisme yang masih terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena
adanya mikroorganisme menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh kembangkan
bakteri yang belum benar-benar steril.
V.2 Saran
Dengan
adanya praktikum seperti ini, kita dapat mengenal dan mengetahui cara sterilisasi
alat-alat laboratorium dalam praktikum Mikrobiologi dan mengetahui alat-alat
apa saja yang harus disterilisasikan sebelum dipergunakan dalam praktikum
Mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA
·
Pakadang Sesilia R.
2014. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Makassar. Poltekkes Kemenkes Makassar.
·
http://riwayathidupku-bloggergratis.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-sterilisasi_11.html
0 komentar:
Posting Komentar