Selasa, 14 April 2015

Laporan mikrobiologi sterilisasi dan penyiapan alat



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan Sterilisasi dan Peyiapan Alat ini sebatas pengetahuan dan  kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap laporan  ini dapat berguna dalam  rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa dan bagaimana sterilisasi dalam laboratorium itu sendiri. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
            Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. 
                                                                                   
                                                                        Makassar, September 2014

Kelompok III



DAFTAR ISI
Sampul
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..........2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………3
I.1. Latar Belakang………………………………………………………………………...3
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan………………………………………………………...3
I.3 Prinsip Percobaan……………………………………………………………………...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………….4
II.1 Landasan Teori…………………………………………………………..……………4
BAB III METODE KERJA…………………………………………………………...…..7
III.1 Alat dan Bahan……………………………………………………………………….7
III.2 Cara Kerja……………………………………………………………………………7
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………………...8
IV.1 Hasil Pengamatan………………………………………………………….…...……8
IV.2 Pembahasan…………………………………………………………………...……..8
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………..……9
V.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...9
V.2 Saran…………………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………10


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
            Sterilisasi ialah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala macam kehidupan, terutama kehidupan mikroorganisme. Dalam praktikum sterilisasi alat-alat, bahan, serta media, dilakukan dengan banyak cara, yaitu secara fisika (misalnya dengan pemanasan, penyinaran) secara kimiawi (misalnya dengan desinfektan) dan secara mekanik (misalnya secara penyaringan).
            Cara sterilisasi yang dipakai tergantung pada macam dan sifat alat atau bahan yang akan disterlisasikan (misalnya ketahanan terhadap panas, bentuk media: padat, cair, dan lain-lain.

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
            Adapun maksud dari percobaan ini adalah:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sterilisasi.
2.      Untuk mengetahui cara-cara sterilisasi.
3.      Untuk mengetahui alat-alat yang perlu disterilisasikan.

I.2.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui penyiapan alat, cara sterilisasi alat dan bahan praktikum.

I.3 Prinsip Percobaan
      Dapat memahami pengertian dari sterilisasi, cara-cara sterilisasi, serta prinsip kerja dari sterilisasi.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1  Landasan Teori
            Pengertian Sterilisasi
            Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara–cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat–alat yang berhubungan dengan penelitian untuk memudahkan dalam melakukan penelitian.
            Hal terpenting untuk bekerja pada laboratorium mikrobiologi adalah penyiapan alat dan bahan. Penyiapan alat meliputi pencucian, pengeringan, pengemasan, dan sterilisasi. Sterilisasi dalam hal ini bersifat mutlak, sehingga penyiapan alat sterilisasi tidak dapat dipisahkan. Sterilisasi merupakan Metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya, yang nyata dari kepentingan dasar di banyak keadaan. Jenis dari mikroorganisme sangat berbeda dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba, dan lebih banyak lagi, afek yang praktis dari agen ini pada adanya keadaan nyatayang sangat besar dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Banyak yang akan bertahan, contohnya, pada cuaca tertentu organisme memiliki kulit, pada beberapa tubuh zat cair atau pada udara, Air, makanan, kotoran, atau ruangan berdebu. Caranya harus dirubah, oleh karena itu, dengan masalah nyata. Hal ini tidak mungkin, bagaimanapun pada garis besarnya tentunya prinsip dasar digaris bawahi pada umumnya digunakan cara untuk memusnahkan dan mengontrol kehidupan mikroba.
Cara-cara sterilisasi
1.      Secara fisika
a.       Sterilisasi dengan pemijaran
Cara ini terutama dipakai untuk sterilisasi alat-alat yang tidak rusak oleh api seperti alat-alat dari logam, misalnya ose, pinset, pisau, gunting, vaccinostil, dan lain-lain. Alat-alat tersebut dibakar di atas nyala api lampus spiritus atau gas hingga memijar
b.      Sterilisasi dengan udara panas dan kering
Cara ini dipakai untuk mensterilisasikan alat-alat gelas seperti enlemeyer, cawan petri, tabung reaksi, labu ukur, gelas takar, dan lain-lain. Sterilisasi ini dilakukan dengan incubator atau oven, yang suhunya dapat diatur sampai 180 derajat lama sterilisasi 1-2 jam pada suhu 160 derajat sampai 180 derajat atau 11-24 jam pada suhu 110 derajat sampai 120 derajat. Perlu diperhatikan juga bahwa sterilisasi tergantung dari jumlah alat yang disterilkan dengan ketahanan alat terhadap panas.
c.       Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan
Sterlisasi cara ini merupakan sterilisasi yang palinga baik kerana adanya tekanan akan memudahkan penetrasi panas ke dalam badan sel bakteri. Alat yang digunakan untuk sterilisasi ini adalah autoklaf, yang dapat mencapai suhu lebih 120 derajat C dengan tekanan 2 atm atau lebih. sterilisasi ini dikakukan pada suhu 110-120 derajat tekanan 1-2 atm selama 10-20 menit.
d.      Sterilisasi dengan air mendidih
Yang dapat disterilkan dengan alat ini hanyalah alat-alat yang tidak rusak oleh panasnya air, misalnya gunting, pinset, pisau, spoit, spoit kaca dan jarumnya. Sterilisasi dilakukan dengan menggodok sampai 100 derajat C (mendidih) selama minimal 15 menit.
e.       Sterilisasi dengan penyinaran
Cahaya-cahaya dengan panjang gelombang pendek mempunyai daya bunuh terhadap mikroba secara ionisasi-radiasi, seperti cahaya ultraviolet, sinar UV, sinar rontgen, sinar cosmos, dan lain-lain. Sterilisasi untuk ruangan isolasi, cubicum, selain setiap kali disterilkan dengan bahan desinfektan saat tidak terpakai dianjurkan dipasang lampu ultraviolet.
2.      Secara Kimiawi
Beberapa zat-zat yang dapat bersifat sebagai desinfektan atau antiseptic antara lain garam-garam logam berat, fenol, dan senyawa sejenis lisol, formaldehid, alcohol, iodium, klor, zat warna, sulfonamide, detergen, dan antibiotic.
3.      Secara Mekanik
Sterilisasi cairan yang sangat peka terhadap pemanasan (misalnya serum darah, toksin, dan lain-lain) atau yang relative tidak tahan panas tinggi ( misalnya media yang mengandung gula). Begitu juga bahan-bahan yang labil seperti air garam fisiologis, larutan buffer, bahan yang mengandung natrium bikarbonat, tidak dapat disterilkan dengan pemanasan. Untuk sterilisasinya dapat digunakan saringan atau filter bakteri.
Beberapa filter bakteri adalah :
1.      Berkeield filter
2.      Chamberland filter
3.      Sintered glass filter
4.      Seitz filter (filter abses)
5.      Milipore virus


BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat

·         Cawan petri
·         Spoit
·         Gelas beker 500 ml
·         Autoklaf
·         Autoklaf digital
·         Neraca analitik
·         Batang pengaduk
·         Sendok tanduk
·         Gelas ukur
III.1.2 Bahan
·         Aquades
·         Kertas bekas
·         Kapas
·         Aluminium foil
III.2 Cara Kerja
1.      Disiapkan alat-alat yang akan disterilisasikan, seperti cawan petri, gelas ukur, gelas beker, dan batang pengaduk.
2.      Dicuci menggunakan sabun hingga bersih.
3.      Dikeringkan lalu dibungkus menggunakan kertas bekas.
4.      Dimasukkan ke dalam oven untuk disterilisasikan.
5.      Diatur suhu oven senilai 160 derajat dan ditunggu hingga 2 jam.


BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
     
No
Alat
Keterangan
1.       
Autoklaf
Autoklaf adalah alat sterilisasi untuk alat dan medium kultur jaringan. Suhunya 121oC, tekanan uap 15 selama 15 menit
2.       
Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk menakar air suling dan bahan kimia yang akan digunakan.
3.       
Gelas piala
Alat ini digunakan untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air suling dalam pembuatan medium
4.       
Aluminium foil
 foil berfungsi untuk menutup botol kultur
5.       
Cawan petri
Alat ini digunakan untuk tempat eksplan
6.       
Kertas Pembungkus
kertas digunakanuntuk membungkus alat-alat yang akan di sterilisasi

IV.2 Pembahasan
      Fungsi alat yang disterilisasikan adalah untuk menghindari adanya mikroorganisme yang masih terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena adanya mikroorganisme menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh kembangkan bakteri yang belum benar-benar steril. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan  tersebut bebas dari mikrobia, baik dalam bentuk vegetative ataupun spora. Suatu benda atau substansi hanya dapat dikatakan steril atau tidak steril, tidak  akan pernah mungkin ada setengah steril atau hampir steril. Untuk sterilisasi alat dan medium juga digunakan sterilisasi dengan mengunakan alat yang disebut autoclave. Sterilisasi dilakukan untuk membunuh bakteri dan cendawan yang melekat pada eksplan maupun pada alat serta bahan yang digunakan dalam penanaman eksplan (Fardiaz 1992: 4).
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
     
      Dari hasil praktikum mengenai sterilisasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
·         Sterilisasi alat dilakukan pada alat-alat seperti beaker glass, batang pengaduk, gelas ukur, dan cawan petri, sebaiknya sebelum disterilisasi peralatan dicuci dengan detergen kemudian dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Kemudian dibungkus dengan kertas merang dan dimsukkan ke dalam oven untuk disterilisasikan.
·         Temperatur yang digunakan untuk sterilasasi alat-alat dengan oven yakni 180°C selama 2 jam.
·         Fungsi sterilisasikan sendiri adalah untuk menghindari adanya mikroorganisme yang masih terbawa oleh alat-alat yang akan digunakan, karena adanya mikroorganisme menyebabkan kontaminasi bahkan dapat menumbuh kembangkan bakteri yang belum benar-benar steril.

V.2 Saran
            Dengan adanya praktikum seperti ini, kita dapat mengenal dan mengetahui cara sterilisasi alat-alat laboratorium dalam praktikum Mikrobiologi dan mengetahui alat-alat apa saja yang harus disterilisasikan sebelum dipergunakan dalam praktikum Mikrobiologi.


DAFTAR PUSTAKA
·         Pakadang Sesilia R. 2014. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi.  Makassar. Poltekkes Kemenkes Makassar.
·         http://riwayathidupku-bloggergratis.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-sterilisasi_11.html

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com